160 Peternak Gulung Tikar di Kendal Dampak Anjlognya Harga Telur Tiap Kilogram Merugi Rp 6000
TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Anjlognya harga telur masih dirasakan para peternak ayam petelur di Kabupaten Kendal.
Bahkan, 160 peternak gulung tikar karena tidak bisa menyeimbangkan pendapatan dengan penghasilan selama PPKM berlangsung.
Hal itu diungkapkan Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Jawa Tengah, Suwardi saat menggelar aksi bagi-bagi telur rebus, Jumat (1/10/2021) di Kecamatan Plantungan.
Baca juga: Alhamdulillah Sudah Kosong, Tempat Tidur Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Kendal
Baca juga: Disdikbud Kendal Sedang Menyeleksi Calon Kepala Sekolah, Wahyu: Mengisi Kekosongan di Beberapa SMP
Baca juga: Tak Mau Kecolongan Muncul Klaster Sekolah, Disdikbud Kendal Bakal Lakukan Swab Acak Siswa
Baca juga: Warga Poncorejo Gemuh Antusias Divaksin Hantu, Ikuti Program Vaksinasi Covid Polres Kendal
Suwardi menyebutkan, saat ini tinggal 807 peternak dari sebelumnya 967 peternak yang masih bertahan di Kabupaten Kendal.
Menurunnya, jumlah peternak mengakibatkan jumlah produksi telur ayam juga turun dari 350 ton per hari menjadi 320 ton perhari.
Menurut dia, banyaknya peternak ayam petelur yang tumbang dikarenakan anjlognya harga telur selama 3 bulan terakhir terdampak PPKM.
Bahkan, penderitaan peternak karena biaya produksi yang tidak menutup masih dirasakan sampai saat ini.
Setiap 1 kilogram telur, peternak masih rugi Rp 5.000 hingga Rp 6.000.
Kondisi ini akan memicu lebih banyak lagi peternak yang tutup usaha jika harga telur tidak bisa kembali seperti semula.
"Harga belum ada perbaikan selama 3 bulan ini."
0 Response to "160 Peternak Gulung Tikar di Kendal Dampak Anjlognya Harga Telur Tiap Kilogram Merugi Rp 6000"
Post a Comment