Sekolah Cinta Indonesia Dihadiri 100 Kader PKS dan Tokoh Masyarakat di DKI Jakarta

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar sekolah cinta Indonesia (SCI) di Hotel Bidakara, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (14/11/2021).

Sekretaris Jenderal DPP PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi, mengatakan, acara ini digelar untuk membantah stigma masyarakat tentang PKS selama ini yang dianggap terlalu eksklusif dan menganut paham Wahabi.

“Target kami untuk membuktikan bahwa PKS yang selama ini dikesankan tidak melibatkan tokoh sehingga jalan (bergerak) sendiri, itu tidak benar,” kata Habib Aboe.

Menurut dia, kegiatan SCI juga diharapkan dapat mengklarifikasi tuduhan yang selama ini diterima PKS, bahwa mereka menganut paham Wahabi.

Adapun paham Wahabi merupakan sebuah aliran reformasi keagamaan dalam Islam, dari seorang teolog Muslim abad ke-18 yang bernama Muhammad bin Abdul Wahhab.

“Jadi kegiatan SCI untuk mengklarifikasi fitnah-fitnah yang selama ini beredar tentang PKS yang Wahabi lah dan segala macam,” ujarnya.

Dia mengatakan, Provinsi DKI Jakarta menjadi daerah pertama PKS menggelar SCI. Nantinya, kegiatan ini akan rutin dilakukan di seluruh daerah di Indonesia dengan melibatkan stakeholder dan tokoh-tokoh masyarakat.

Baca juga: Wacana Amandemen UUD Mengemuka, PKS Tolak Keras Jika Niatnya Memperpanjang Masa Jabatan Presiden

Dalam SCI yang pertama ini, PKS menghadirkan narasumber dari dua lembaga, yaitu Kasubdit Analis Intelijen dan Kebijakan pada Direktorat Intelijen Keamanan (Ditintelkam) Polda Metro Jaya AKBP Danu Wiyata, dan perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Abdul Hayyie Al Kattani.

Melalui kegiatan ini, PKS dapat menjaring aspirasi, sekaligus berdiskusi dalam upaya mengembangkan partai dalam Pemilu 2024 mendatang.

Sebanyak 100 kader PKS dan tokoh masyarakat di DKI Jakarta hadir mengikuti SCI di Hotel Bidakara.

“Kegiatan ini melibatkan seluruh sendi-sendi masyarakat, sehingga PKS dapat mengetahui isu-isu yang berada di masyarakat dari tingkat yang paling bawah,” imbuhnya.

Habib Aboe menyadari, membangun Indonesia tidak mampu dikerjakan sendirian. Diperlukan kerja sama yang solid dengan semua pihak, di antaranya partai politik, instansi, pihak swasta, akademisi, hingga masyarakat sipil.

“Tentunya kami harus melibatkan semua golongan, semua pihak, semua stakeholder yang memiliki satu tujuan agar Indonesia ini menjadi negara yang besar, berdaulat dan negara yang diakui dunia. Kita juga harus menjadi 10 negara besar dunia yang memang berpengaruh khususnya di skala Asia,” kata Habib Aboe.

0 Response to "Sekolah Cinta Indonesia Dihadiri 100 Kader PKS dan Tokoh Masyarakat di DKI Jakarta"

Post a Comment