Pusat Belanja Kehabisan Dana Cadangan APPBI Minta Perpanjangan Relaksasi dari Pemerintah
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja berharap pemerintah bisa memperpanjang berbagai relaksasi yang diberikan kepada pengusaha yang terdampak pandemi Covid-19.
Hal ini, dikarenakan pandemi yang berkepanjangan turut membawa dampak yang sangat berat bagi para pelaku usaha pusat belanja.
[embedded content]Berbagai pembatasan yang diberlakukan, dikatakan membuat banyak pusat perbelanjaan kehabisan dana cadangan untuk bertahan.
"Kemampuan pusat perbelanjaan tidak sama satu dengan yang lain. Demikian juga bagi pusat perbelanjaan yang sebelum pandemi memiliki kinerja kurang maksimal maka akan mengalami tekanan yang lebih berat untuk bertahan selama pandemi," kata dia, Senin (1/11/2021).
Berbagai relaksasi, stimulus, serta subsidi diharapkan bisa meringankan beban pengusaha yang terdampak akibat pandemi.
Baca juga: Tempat Bermain Anak di Mal Kini Boleh Buka, Begini Kata Asosiasi
Meliputi pembebasan PPN final atas biaya sewa dan service selama setahun, pembebasan PPh final atas biaya sewa dan service charge, penghapusan sementara PBB, pajak reklame dan pajak / retribusi lainnya yang bersifat tetap, serta subsidi upah pekerja sebesar 50% selama satu tahun.
Dikatakannya, sejauh ini Pemerintah hanya memberikan beberapa relaksasi dengan batas waktu tertentu.
Sebuah pusat perbelanjaan di Tangerang yang berhenti beroperasi saat PPKM Darurat tapi masih membuka jasa apotek dan supermarketnya, Sabtu (3/7/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFEDA)Misalnya seperti pembebasan PPN Final atas biaya sewa dan service yang diberikan selama selama tiga bulan, yakni terhitung sejak Agustus hingga Oktober 2021.
Sementara untuk pembebasan PPh Final atas biaya sewa dan service charge, saat ini masih belum diberikan.
0 Response to "Pusat Belanja Kehabisan Dana Cadangan APPBI Minta Perpanjangan Relaksasi dari Pemerintah"
Post a Comment