Untung Rugi Sengatan Listrik Formula E
VIVA â" Lembaran instruksi tersebut beredar di kalangan para awak media pada hari itu. Tertanggal 4 Agustus, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membubuhkan tanda tangannya dalam instruksi. Ya, rencana menggelar ajang Formula E tetap dilakukan pada Juni 2022.
Instruksi gubernur (Ingub) bernomor 49 tahun kinerja 2021 tentang Penyelesaian Isu Prioritas Daerah Tahun 2021-2022 sontak menuai pro dan kontra.
Melalui Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria. Pemprov DKI Jakarta menjelaskan alasan ngototnya tetap menggelar adu balap jet darat listrik pada Juni 2022.
"Kami berharap bulan Juni 2022, Alasannya kan ulang tahun Jakarta bulan Juni, kita tunggu keputusan dari sana, Jakpro dan Dinas Pemuda Olahraga (Dispora) yang berkoordinasi dengan pihak Formula E (FEO)," tutur Riza di Jakarta, Selasa, 10 Agustus 2021.
Menurut Riza, target digelarnya balapan Formula E karena pergelaran balapan ini sudah diagendakan sejak 2020, namun diundur karena pandemi COVID-19, harapannya pandemi berakhir dan lomba itu dapat segera terealisasi.
"Selain itu, kan harusnya 2020, tapi karena ada COVID-19 mundur ke 2021, mundur (lagi) ke 2022. Ini kan agenda sudah lama diprogramkan, waktunya bulan Juni," ucap Riza.
Riza mengatakan, Pemprov DKI Jakarta menargetkan Formula E akan terselenggara pada Juni 2022 sesuai instruksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan menggunakan anggaran penyelenggaraan sebelumnya kepada operator.
"Untuk anggaran kan sudah dibayar sebelumnya," ucap dia.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi meminta Gubernur Anies untuk meninjau ulang proyek tersebut setelah diaudit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) soal Formula E dengan anggaran yang sudah dikucurkan hampir Rp1 triliun.
"Ada aturan di tahun jamak ini, jabatan beliau sebelum lima tahun tidak boleh mempunyai perencanaan seperti ini karena bukan apa-apa, dampaknya adalah nanti kalau gubernurnya masih beliau itu alhamdulillah bisa diteruskan tapi kalau tidak kan jadi beban gubernur berikutnya," ujarnya.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan Manuara Siahaan mengatakan, anggaran untuk kegiatan balapan mobil di kawasan Monas Jakarta pada tahun depan menelan anggaran yang cukup besar.
"Ada potensi pemborosan anggaran Rp4,48 triliun sebuah jumlah uang yang sangat besar," kata Manuara di kantornya, Selasa, 31 Agustus 2021.
Ia menjelaskan, dari jumlah itu untuk komitmen fee selama 5 tahun sebesar Rp2,345 triilun, biaya pelaksanaan Rp1,239 triliun dan Rp890 miliar bank garansi.
Berdasarkan penjelasan terakhir dari Jakpro, ia selaku di komisi B menjelaskan memang bank garansi itu sudah kembali tetapi komitmen fee dan biaya pelaksanaan pendahuluan yang sudah sempat dikeluarkan oleh Pemprov tempo hari.
"Di Jakpro sendiri sudah keluar biaya, di dinas olahraga sendiri sudah keluar biaya di luar komitmen fee," katanya.
Kemudian, kata dia, Gubernur Anies bersurat untuk menunda pelaksanaan kegiatan Formula E. Tetapi yang paling menggelitik adalah ketika surat Gubernur sudah keluar menunda perhelatan ini lagi-lagi Dispora membayar lagi komitmen fee yang kedua.
"Sudah dihentikan Pak Gubernur ditunda 2020, tetapi pada 2020 dibayar lagi komitmen fee, padahal tidak ada satu orang pun di muka bumi ini yang tahu kapan pandemi ini akan berakhir," ujarnya.
"Seharusnya, setop dulu jangan bayar karena prinsip kehati-hatian untuk menggunakan uang rakyat itu harus menjadi pegangan utama pimpinan daerah," sambungnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria merespons soal tuduhan pemborosan anggaran balapan mobil Formula E yang akan digelar di kawasan Monas Jakarta tahun depan. Pemborosan itu disampaikan Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) di DPRD DKI. "Ya, tidak sampai sebesar itu," kata Ahmad Riza Patria.
0 Response to "Untung Rugi Sengatan Listrik Formula E"
Post a Comment